Private Dns Android Untuk Apa
Cara Kerja DNS Server dalam Proses Membuka Website
Kalau komputer Anda tidak bisa menemukan IP address yang dituju dalam file host atau cache, permintaan kemudian akan diteruskan ke 4 server berikutnya. Lanjutkan di bawah ini untuk lebih jelasnya yuk!
DNS Resolver atau DNS recursive resolver adalah perantara utama antara komputer Anda dan DNS server lainnya. Fungsinya adalah untuk meneruskan permintaan ke DNS server lainnya lalu mengirimkannya kembali setelah dipenuhi.
Saat menerima permintaan, pertama-tama DNS recursive resolver akan mengecek cache untuk mencari IP address milik domain yang Anda buka. Kalau sudah ditemukan, maka permintaan sudah berhasil terpenuhi, dan website yang Anda kunjungi akan terbuka.
Namun kalau belum ada juga hasil yang cocok dalam cache, DNS resolver akan melanjutkan permintaan ke DNS server berikutnya, yaitu root name server.
Root nameserver atau root DNS server adalah server yang paling tinggi dalam alur kerja DNS. Fungsinya bisa diibaratkan seperti ruang arsip.
Tidak seperti server lain yang menyimpan dan mencocokkan IP address dengan nama domain, root nameserver berfungsi untuk mengarahkan permintaan ke lokasi yang tepat.
Setelah menerima permintaan dari recursive DNS resolver, root nameserver akan memeriksa TLD milik domain yang Anda buka. Kemudian, recursive resolver akan diarahkan olehnya ke namaserver TLD yang tepat.
TLD nameserver adalah DNS server yang bertugas untuk menyimpan dan mengelola informasi domain yang menggunakan TLD tertentu. Top-level Domain atau TLD adalah bagian akhir domain, seperti .com, .org, .online, dan .net.
Contohnya, kalau Anda akan membuka hostinger.co.id, maka root name server akan mengarahkan recursive resolver ke name server .co.id. Selanjutnya, nameserver TLD tersebut akan memberi tahu resolver tentang lokasi IP address yang sesuai di authoritative name server tertentu.
Bagaimana Cara Kerja DNS Server?
Terdapat lima rangkaian proses utama pada cara kerja DNS Server dalam mengelola suatu website, berikut ini penjelasan lengkapnya;
Tahapan pertama dimulai ketika pengguna kamu mulai mengetikkan nama domain ke URL Bar. DNS Server akan mencari berbagai informasi dalam file hosts, yaitu berkas file teks yang berada di dalam sistem operasi dan berfungsi untuk mengarahkan hostname ke alamat IP. Jika informasi yang dicari tidak ditemukan, maka server akan melakukan pencarian di cache, yaitu komponen hardware atau software yang menyimpan data untuk sementara. Pada tahap ini ada 3 jenis DNS Query, yaitu:
Ketika pengguna memasukkan hostname, DNS Resolver memberikan semua informasi yang relevan dengan permintaan pengguna melalui pencarian root server dan authoritative name server.
Ketika pengguna memasukkan hostname, maka DNS Resolver akan mencari semua cache yang relevan pada memori. Apabila tidak ditemukan, maka DNS Resolver akan mencari beberapa informasi pada Root server serta Authoritative Name Server yang relevan sesuai DNS zone.
Tipe ini merupakan tipe pencarian informasi yang paling cepat, karena ketika pengguna memasukkan nama hostname, server telah berhasil menemukan informasi tentang IP Address yang tersimpan dalam sistem cache.
Misalnya, jika pengguna kamu mengetikkan biznetgio.com pada URL Bar maka jenis DNS Query yang berjalan adalah Recursive Query.
Apa Itu DNS? Pengertian, Kegunaan, dan Tipe Record DNS
Domain Name System atau DNS adalah sistem yang menerjemahkan nama domain menjadi IP address agar bisa dipahami oleh komputer saat Anda mengakses sebuah website menggunakan nama domain.
Sebab, komputer mengakses website menggunakan IP address, sedangkan kita pasti kesulitan menghafal semua angka tersebut. Fungsi DNS seperti aplikasi ‘Kontak’ di smartphone yang menampilkan nama untuk setiap nomor telepon yang tersimpan.
Nah, DNS mengubah nama domain menjadi angka-angka yang bisa dipahami komputer agar bisa menampilkan website yang kita buka.
Mau tahu lebih lanjut? Di artikel ini, kami akan membahas apa itu DNS beserta cara kerja, fungsi, serta jenis-jenis DNS record. Selamat membaca!
Download Istilah-Istilah Web Development untuk Pemula
Jadi, DNS bekerja dalam beberapa langkah menggunakan proses yang disebut DNS lookup atau resolution.
Untuk bisa menjalankan fungsinya, berikut cara kerja DNS:
Misalnya Anda ingin membuka website Hostinger. Anda kemudian mengetikkan nama domain hostinger.co.id ke kolom alamat web browser. Nah, di sini Anda sedang melakukan proses yang disebut DNS Request (Permintaan DNS).
Komputer Anda lalu akan mengecek penyimpanan lokalnya untuk mencari apakah ada record (data) untuk domain tersebut. DNS record adalah IP address yang terkait dengan FQDN.
Selanjutnya komputer akan mencari dalam file host dan cache. File host adalah file teks biasa yang mengarahkan hostname ke IP address dalam sistem operasi, sedangkan cache adalah data sementara yang disimpan oleh hardware atau software.
Alamat IP yang terkait untuk layanan ini biasanya ada di cache browser atau cache ISP (penyedia layanan internet) Anda.
Namun, kalau tidak ada alamat IP yang cocok yang bisa ditemukan di file host dan cache Anda, akan ada langkah berikutnya yang dilakukan dalam proses ini.
Sebagai gambaran, begini alur kerja DNS:
NEO DNS: Managed DNS Pertama di Indonesia dengan Teknologi Anycast
Biznet Gio menyediakan NEO DNS yaitu layanan managed DNS berteknologi Anycast pertama di Indonesia yang lebih unggul dibandingkan DNS biasanya. Berbeda dengan sistem Unicast yang digunakan pada umumnya, sistem Anycast akan mengarahkan satu IP Address ke beberapa server sekaligus dengan jalur yang paling optimal sehingga proses transmisi dapat berjalan dengan cepat.
Mekanisme Anycast memperkecil angka latensi sekaligus meningkatkan kecepatan jaringan dan up time pada saat DNS Resolving sehingga, akses DNS Query jadi semakin cepat sehingga dapat mempermudah akses website sekaligus meningkatkan user-experience bagi pengunjung website. Dengan menggunakan layanan NEO DNS, website dapat diakses dengan cepat di mana saja, baik secara lokal maupun internasional. Hal tersebut dikarenakan database pada NEO DNS secara otomatis akan tereplikasi ke 12 Data Center yang tersebar di Indonesia dan seluruh dunia.
NEO DNS dapat langsung digunakan hingga 10 records secara GRATIS. Layanan ini juga bisa dinikmati oleh pengguna domain yang menggunakan layanan NEO WEB. Jika pengguna membutuhkan layanan untuk mengelola DNS dengan jumlah records yang lebih banyak, maka bisa memanfaatkan layanan DNS Manager PRO dengan biaya Rp25.000,- per bulan. Tunggu apalagi registrasi sekarang dan miliki DNS Manager dengan segala keunggulan Anycast!
Private DNS adalah sebuah fitur yang dapat membantu Anda dalam memberikan perlindungan dari bahaya yang terjadi di dunia internet.
Anda sebaiknya tahu bahwa saat ini privasi dan keamanan internet harus menjadi concern bagi semua pengguna.
Maka dari itu, private DNS hadir untuk memastikan dan melindungi perangkat dan data-data pribadi Anda.
Apabila GudPeople memiliki concern yang besar terhadap privasi online dan ingin meningkatkannya, Anda bisa mempelajari Private DNS dan bagaimana cara setting-nya agar keamanan Anda meningkat.
Sebelum mempelajari cara mengaturnya, alangkah lebih baiknya kalau Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu DNS.
DNS adalah singkatan dari Domain Name System, yang berfungsi untuk memetakan alamat web yang Anda cari, misalnya gudangssl.id menjadi alamat IP.
Tanpa adanya DNS, jika Anda ingin mengakses suatu website harus mengetikkan sepuluh digit alamat IP.
Secara umum, DNS server yang akan menerjemahkan URL menjadi alamat IP dan proses ini dikenal dengan DNS transaction.
DNS transaction ini akan selalu terjadi apabila Anda mengakses suatu website, menggunakan aplikasi, dan berkomunikasi menggunakan platform tertentu.
Proses DNS transaction menyebabkan nama domain tidak terenkripsi, dan tidak ada mekanisme keamanan untuk melindungi proses transaction.
Hal itu akan berakibat siapa saja dapat melihat dan mencatat proses tersebut, artinya ketika DNS transaction ini melibatkan informasi pribadi akan membahayakan privasi penggunanya.
Modal 14 Rb Bisa Dapat Website? Klik di Sini
Sementara, private DNS adalah fitur yang dapat melindungi privasi pengguna ketika mengakses website-website di internet.
Istilah Private DNS sebenarnya mengacu pada dua hal, yaitu Transport Layer Security (TLS) dan Hypertext Transfer Protocol Security (HTTPS).
Kedua protokol tersebut akan mengenkripsi setiap DNS yang dikirimkan, untuk DNS yang dikirimkan melalui TLS disebut dengan DoT (DNS over TLS), dan jika dikirimkan melalui HTTPS akan disebut dengan DoH (DNS over HTTPS).
Saat Anda menggunakan DNS melalui salah satu dari dua protokol, TLS dan HTTPS akan mempersulit pihak ketiga untuk ‘mengintip’ lalu lintas internet Anda.
Selanjutnya, bagaimana Anda menggunakan Private DNS akan tergantung pada platform yang sedang digunakan.
Sebab, setiap sistem operasi membutuhkan langkah-langkah yang berbeda untuk mengonfigurasinya.
Sebagian besar sistem operasi akan secara default menggunakan DNS otomatis, yang mana DNS server yang digunakan disediakan oleh ISP.
Untuk mengonfigurasi Private DNS, Anda perlu mencari tahu bagaimana cara mengatur alamat DNS pada platform Anda dan kemudian menggunakan DNS server dari pihak ketiga yang menawarkan DoH atau DoT, contohnya adalah Cloudflare yang menggunakan DNS server 1.0.0.1 dan 1.1.1.1.
Authoritative Nameserver
Authoritative name server atau authoritative DNS server adalah server terakhir dalam proses resolusi DNS. Server ini menyimpan semua informasi yang terkait dengan domain yang Anda kunjungi, termasuk alamat IP.
Recursiver resolver kemudian akan memperoleh IP address milik domain yang Anda kunjungi, lalu mengirimkannya kembali ke komputer Anda sehingga website yang Anda akses akan terbuka.
Terakhir, resolver akan melakukan DNS caching, yaitu menyimpan IP address yang berhasil diperolehnya dari authoritative name server sebagai data cache. Jadi, ketika Anda kembali website yang sama, prosesnya bisa lebih singkat karena record bisa langsung diambil dari cache.
Keandalan dan performa
Domain DNS di Azure Public DNS dihosting di jaringan global server nama DNS Azure. Azure Public DNS menggunakan jaringan anycast. Setiap kueri DNS dijawab oleh server DNS terdekat yang tersedia untuk memberikan performa cepat dan ketersediaan tinggi untuk domain Anda.
Azure Public DNS didasarkan pada Azure Resource Manager, yang menyediakan fitur seperti:
Untuk informasi lebih lanjut, lihat Cara melindungi zona dan catatan DNS.
Azure Public DNS mendukung DNSSEC. Untuk informasi selengkapnya, lihat Gambaran umum DNSSEC.
Azure Public DNS juga dapat mengelola catatan DNS untuk layanan Azure Anda dan menyediakan DNS untuk sumber daya eksternal Anda. Azure Public DNS terintegrasi dalam portal Azure dan menggunakan kredensial, kontrak dukungan, dan tagihan yang sama dengan layanan Azure Anda lainnya.
Tagihan DNS didasarkan pada jumlah zona DNS yang di-hosting di Azure dan pada jumlah kueri DNS yang diterima. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang harga, lihat Harga Azure DNS.
Domain dan catatan Anda dapat dikelola dengan menggunakan portal Microsoft Azure, cmdlet Azure PowerShell, dan Azure CLI lintas platform. Aplikasi yang memerlukan manajemen DNS otomatis dapat diintegrasikan dengan layanan menggunakan REST API dan SDK.
Daftar Hostname Private DNS
Anda bisa memilih hostname Private DNS dari beberapa daftar berikut sesuai kebutuhan keamanan dan perlindungan online.
Google memiliki tiga hostname Private DNS gratis yang dapat Anda gunakan, yaitu google-public-dns-a.google.com dan google-public-dns-b.google.com, keduanya tergolong cepat dan tidak digunakan untuk memblokir dan memfilter konten.
Kemudian masih ada satu lagi yakni dns64.dns.google yang hanya diperuntukkan untuk IPv6.
Kemudian ada Adguard yang juga menyediakan tiga hostname, untuk kedua hostname dns.adguard.com dan dns-family.adguard.com yang bisa Anda gunakan untuk memblokir iklan, website berbahaya, dan konten dewasa.
Sedangkan untuk dns-unfiltered.adguard.com bisa dipakai untuk mengakses website yang diblokir pemerintah karena bersifat non-filtering
Terdapat empat hostname yang disediakan oleh CloudFlare yaitu 1dot1dot1dot1.cloudflare-dns.com yang termasuk cepat dan tidak digunakan untuk memblokir dan memfilter konten, sama seperti milik Google.
Lalu dns64.cloudflare-dns.com yang hanya untuk untuk IPv6, untuk yang ketiga dapat memblokir phsing dan malware yaitu security.cloudflare-dns.com
Dan yang terakhir adalah family.cloudflare-dns.com, hostname ini berfungsi untuk memblokir malware dan konten-konten dewasa.
Yang terakhir ada Quad9 yang menyediakan hostname Private DNS yang berfungsi untuk memblokir phising dan malware, yaitu dns.quad9.net.
GudPeople, karena lalu lintas internet bisa dibilang adalah sebuah ‘sidik jari’ milik pengguna, tidak salahnya Anda menggunakan Private DNS untuk membuat privasi lebih terjaga.
Namun, jika Anda menggunakan DNS server yang sama pada perangkat Anda juga akan membuat orang lain untuk mengetahui ‘sidik jari’ yang mana itu adalah aktivitas online Anda.
Cara Mengubah Nameserver
Cara mengubah nameserver hanya bisa dilakukan kalau domain sudah terdaftar. Misalnya, kalau beli domain di Hostinger, Anda bisa mengubah name server di hPanel. Kalau dari Google Domains, maka Anda hanya bisa mengubahnya di Google Domains.
Domain yang dibeli di Hostinger sudah menggunakan nameservernya secara default sehingga Anda tidak perlu menggantinya.
Nah, berikut ini kami akan menunjukkan cara ubah nameserver dari akun hosting. Kami menggunakan Hostinger sebagai contoh, tapi langkah-langkahnya hampir sama persis di sebagian besar provider hosting lain.
Setelah nameserver mengarah dengan benar ke akun hosting Anda, selanjutnya Anda bisa mengatur DNS zone dari control panel hosting Anda.
Misalnya, kalau domain Google Domains Anda mengarah ke Hostinger, maka DNS zone Anda kini dikontrol oleh Hostinger.
Apa Itu DNS Propagation?
Setiap kali Anda mengubah atau menambahkan record baru, perlu waktu beberapa lama agar record tersebut diperbarui pada DNS server di seluruh dunia. Nah, DNS propagation atau propagasi DNS adalah istilah yang digunakan untuk menyebut proses ini.
Selain menambahkan atau mengubah record, perubahan nameserver atau penambahan subdomain baru juga akan memicu proses propagasi.
Terkadang butuh waktu hingga 24 jam sampai semuanya selesai, dan selama ini website Anda mungkin tidak tersedia. Untuk mengecek progresnya secara real-time, ketikkan domain Anda ke tool DNS checker seperti WhatsMyDNS.
DNSSEC adalah teknologi keamanan yang digunakan pada domain name system. DNS premium ini melindungi record dengan menambahkan tanda tangan cryptographic untuk proses autentikasi.
Dengannya, hacker tidak akan bisa mendapatkan akses ke record Anda.
Namun tidak semua domain mendukung DNSSEC. Misalnya, di Hostinger, Anda hanya bisa mengaktifkan DNSSEC untuk domain yang terdaftar di Hostinger dan dihosting di tempat lain.
Apa pun provider hosting yang Anda gunakan, sebaiknya hubungi tim dukungannya kalau Anda ingin mengaktifkan DNSSEC.
DNS adalah sistem yang mencocokkan IP address website dengan nama domain yang bisa dibaca manusia. Dengannya, kita jadi bisa mengakses website dengan nama domain dan bukan IP address yang ribet.
Ada empat jenis DNS server yang bekerja dalam proses mengakses domain: DNS resolver, root nameserver, TLD nameserver, dan authoritative name server.
Nameserver bertugas untuk menyimpan semua record milik suatu domain, sedangkan DNS zone adalah bagian dari namespace DNS yang dibagi-bagi untuk tujuan administratif.
Di hPanel, Anda bisa mengubah nameserver dan menambahkan atau mengubah record di DNS zone. Ada lima jenis DNS record yang memiliki fungsi utama agar domain bisa diakses, yaitu A, CNAME, MX, TXT, dan SRV.
Setiap kali Anda melakukan perubahan pada record ini, sistem nama domain akan membutuhkan waktu beberapa saat hingga 24 jam untuk memproses perubahan, yang disebut propagasi.
Jadi, apa sekarang Anda sudah tahu pengertian DNS beserta cara kerjanya? Kalau masih punya pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menyampaikannya lewat kolom komentar di bawah artikel ini, ya.
Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.
Apa itu Azure Public DNS?
Azure Public DNS adalah layanan hosting untuk domain DNS yang menyediakan resolusi nama dengan menggunakan infrastruktur Microsoft Azure. Dengan menghosting domain Anda di Azure, Anda bisa mengelola rekaman DNS Anda menggunakan informasi masuk, API, alat, dan tagihan yang sama dengan layanan Azure lainnya.
Anda tidak dapat menggunakan Dns Publik Azure untuk membeli nama domain. Dengan biaya tahunan, Anda bisa membeli nama domain dengan menggunakan domain App Service atau pencatat nama domain pihak ketiga. Domain Anda kemudian dapat dihosting di Azure Public DNS untuk manajemen rekaman. Untuk informasi lebih lanjut, lihat Mendelegasikan domain ke Azure DNS.
Fitur berikut disertakan dengan Azure Public DNS.